Jumat, 24 Agustus 2018



Raja-raja Saudi telah mengkhianati sejarah dan budaya unik dari kota-kota suci yang dipercayakan kepada mereka

onnes limbah diproduksi selama ziarah ke situs suci Islam, menurut Mohammed al-Saati, kepala sanitasi untuk kota Mekah.

"Kami menghadapi beberapa tantangan nyata, terutama banyaknya limbah yang dihasilkan bersama dengan jumlah peziarah, ruang terbatas di sekitar tempat-tempat suci, kebangsaan yang berbeda dan cuaca," kata Saati kepada AFP.

"Islam sebagai agama tidak mendorong ekses," tambahnya.

"Peziarah bisa menjadi teman lingkungan. Itu dimulai dengan meningkatkan kesadaran di rumah."

Haji, yang dimulai pada hari Minggu dan berakhir pada hari Jumat, menarik hampir 2,4 juta Muslim dari seluruh dunia tahun ini, menurut angka resmi Saudi.

Lebih dari 13.000 pekerja sanitasi dan pengawas dipekerjakan selama musim haji, yang melihat suhu naik menjadi 44 derajat Celsius (111 Fahrenheit) minggu ini.

'Hijau haji'

Sejumlah kamp di kota Mina, tempat pelemparan simbolis ritual iblis selama haji, telah mulai menerapkan rencana untuk mengubah "hijau", mengurangi limbah dan mendorong para peziarah untuk melakukan bagian mereka.

Spanduk-spanduk yang tergantung di dekat Ka'bah, sebuah struktur hitam di dalam Masjid Agung Mekkah yang menjadi tempat umat Islam di seluruh dunia berdoa, juga menampilkan logo daur ulang tahun ini.

Pihak berwenang bertujuan untuk mengurangi volume sampah sebanyak dua pertiga pada 2030, kata Saati, dengan rencana yang berbicara kepada etika lingkungan dan keyakinan agama.

Pemilahan sampah yang dikumpulkan dari situs ziarah akan dijual kepada perusahaan yang menangani daur ulang.

Semua hasil akan diberikan untuk amal dalam berdiri dengan keyakinan Muslim dalam "sadaqah," atau sumbangan sukarela.

Pekerja di rompi hijau cerah berjalan melintasi jalan dan gang, mengambil kaleng soda dan botol air plastik saat para peziarah mengemasi barang-barang mereka untuk kembali ke rumah.

Tanda-tanda mendorong para peziarah untuk memilah sampah mereka dapat dilihat di kamp Mamuniya bersama dengan tanda-tanda yang bertuliskan "Shadaqah, bukan sampah."

"Ide kamp yang ramah lingkungan sangat penting bagi kami, untuk menjaga kesucian situs ini," kata Hatem Mumena, general manager kamp.

Namun dia mengakui masih ada banyak hal yang harus dilakukan, karena jumlah peziarah yang menghadiri haji diperkirakan akan meningkat. Arab Saudi berharap dapat menyambut sekitar 30 juta peziarah per tahun pada tahun 2030.

"Ini baru permulaan," kata Mumena.

0 komentar:

Posting Komentar

BTemplates.com

Categories

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts